Materi 5 Presentasi Ilmiah Pada Pembelajaran Berbasis Etnosains

 "Presentasi Ilmiah Pada Pembelajaran Berbasis Etnosains"

A. Prinsip-prinsip Presentasi yang Kreatif, Efektif, Efisien dan Menarik serta Interaktif

a. Pengertian presentasi

Secara umum, Presentasi dapat diartikan sebagai aktivitas berbicara di hadapan orang banyak guna menyampaikan informasi, pendapat, atau suatu topik tertentu kepada audiens. presentasi menjadi bentuk komunikasi yang bertujuan menyampaikan pesan lisan dan visual. Menurut beberapa ahli, Pengertian presentasi dijelaskan, sebagai berikut:
  • Suantara (2013): Presentasi adalah upaya dalam menyampaikan informasi kepada orang lain.
  • Hartatik (2011): Sebagai penyampaian suatu materi atau masalah kepada pendengar dan audiens.
  • Ice (2010): Presentasi adalah proses menyampaikan suatu topik, pendapat, alau informasi kepada pihak lain.
  • Binham (2013): Presentasi adalah proses transfer informasi atau pesan dari suatu pihak ke pihak lainnya yang Menjadikannya sebagai suatu bentuk komunikasi.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa presentasi adalah Sebuah proses komunikasi dua arah antara penyampai Pesan (presenter) dan penerima pesan (audiens), yang melibatkan lisan, visual dan bahasa tubuh untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Tujuan presentasi

  • Menyampaikan informasi secara sistematis dan dan menarik agar mudah dipahami audiens.
  • Meyakinkan pendengar terhadap informasi-informasi data-data dan bukti-bukti yang benar dan logis.
  • Menghibur Pendengar atau audiens
  • Memotivasi dan menginspirasi pendengar
  • Membuat suatu ide atau gagasan menyentuh emosi pendengar
  • Memperkenalkan diri ketika wawancara

c. Syarat-syarat presentasi yang baik

Presentasi yang baik harus: 
  1. Impressive: Mampu menarik perhatian audiens.
  2. Powerful: Memberi energi dan pengaruh positif.
  3. Actual: Materi yang disampaikan harus relavan.
  4. Kontekstual: Tetap relavan dengan tema.
  5. Trust worthy: Berdasarkan fakta dan sumber yang dapat dipercaya

d. Jenis-jenis presentasi

Secara umum, Presentasi dibagi 2. yaitu: Presentasi langsung dan presentasi tidak langsung. Menurut Ice (2010), jenis-jenis presentasi ada 4, yaitu:
  1. Presentasi dadakan: presentasi spontan tanpa persiapan.
  2. Presentasi naskah: Presenter membaca naskah secara langsung.
  3. Presentasi hafalan: Dilakukan dengan cara menghafal teks.
  4. Presentasi ekstempore: Penyampaian berdasarkan garis besar materi

e. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi

  • Menentukan tema/bahasan yang akan disampaikan.
  • Daftar poin-poin utama diseluruh bahasan.
  • Mempersiapkan bahan secara matang.
  • Memahami situasi tempat presentasi

F. Tahapan presentasi

1. Tahap persiapan
  • Pendahuluan.
  • Isi.
  • Penutup.
2. Tahap Pelaksanaan
  • Pembukaan.
  • Penyampaian materi.
  • Sesi tanya jawab.
  • Penutup

B. Teknik Presentasi Ilmiah

Teknik presentasi ilmiah adalah metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi, gagasan, atau hasil penelitian secara sistematis dan terstruktur. Teknik-teknik presentasi ilmiah, antara lain:

1. Membuka presentasi

  • Membuka presentasi dengan percaya diri dan yakin.
  • Hindari meminta maaf karena hal itu kesannya penyaji tidak siap dalam melakukan presentasi.

2. Cara bertutur kata

  • Pastikan suara terdengar dengan jelas.
  • Berbicara dengan artikulasi yang jelas, tidak cepat dan tidak terlalu lambat.

3. Penyampaian yang menarik

  • Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan.
  • Sertakan bahasa tubuh untuk memperjelas makna yang dimaksud.
  • Menjaga perhatian peserta selama presentasi berlangsung dengan menyelipkan beberapa humor.
  • Harus siap dengan keadaan yang tidak diduga-duga.
  • Bila mengalami kekeliruan, atau kesalahan segera koreksi dan lanjutkan presentasi.

4. Sikap berpresentasi

  • Melakukan kontak mata dengan audiens.
  • Berikan kesan yang baik kepada audiens, agar terlihat nyaman, antusias, percaya diri.
  • Bahasa tubuh merupakan hal penting.
  • Bila tangan memegang teks jangan sampai menutupi wajah.

5. Mengakhiri presentasi

  • Usahakan menyelesaikan presentasi tepat waktu.
  • Akhiri presentasi dengan suatu kesimpulan.
  • Siapkan kata-kata penutup yang singkat

C. Penggunaan PPT dalam Presentasi Ilmiah

Presentasi dengan PPT harus memperhatikan:
  • Mudah dibaca.
  • Judul atau tulisan yang jelas disetiap slide.
  • Background yang sederhana.
  • Adanya grafik dan diagram untuk mempermudah pembicara dalam presentasi.
  • Tetap fokus kepada hal-hal pokok yang dibahas.
  • Berbicara dengan jelas.
  • Berikan kesempatan untuk audiens bertanya.
  • future follow up yaitu memberikan kesempatan kepada audiens untuk bertanya di lain waktu.
Berikut beberapa kegunaan PPT dalam presentasi ilmiah, antara lain:

1. Menyampaikan informasi secara visual.
2. Membantu alur presentasi.
3. Menyoroti poin-poin penting.
4. Dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman.
5. Sebagai panduan bagi penyaji.

D. Etnosains

1. Pengertian etnosains

Istilah Etnosains berasal dari gabungan kata "etno" yang berarti bangsa, suku, budaya. Dan "Science" yang berarti pengetahuan. Dengan demikian, Etnosains dapat diartikan sebagai tentang sistem pengetahuan yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat dan etnis tertentu.

Menurut Sudirman (2014) menyatakan bahwa etnosains adalah pengetahuan asli dalam bentuk bahasa, adat istiadat, moral, serta teknologi yang diciptakan oleh masyarakat atau orang tertentu yang mengandung pengetahuan ilmiah. Sementara itu, Rahayu (2015) memandang etnosains sebagai kegiatan mentransformasikan antara sains asli masyarakat dengan sains ilmiah.

Pendapat lain ditemukakan oleh W.H. Goodeenough tentang defenisi etnosains yakni konsep etnosains mengacu pada paradigma kebudayaan yang menyatakan bahwa kebudayan tidak terwujud fisik tapi berupa pengetahuan yang ada pada manusia.

2. Penerapan etnosains dalam pendidikan

  • Pengembangan kurikulum berbasis budaya.
  • Dalam pembelajaran kontekstual.
  • Proyek penelitian berbasis komunitas.
  • Kolaborasi dengan pemegang pengetahuan tradisional.
  • Pengembangan bahan ajar multikultural

3. Metode penelitian etnosains

  • Etnografi: Ini melibatkan observasi Partisipatif jangka panjang dalam suatu komunitas untuk memahami sistem pengetahuan mereka dari sudut pandang insider.
  • Wawancara mendalam: Dengan terstruktur dan semi terstruktur dengan pemegang pengetahuan tradisional
  • Analisis linguistik: Mengkaji terminologi dan kategori yang digunakan dalam bahasa lokal untuk mendeskripsikan fenomena alam.
  • Dokumentasi visual: Menggunakan fotografi, video atau sketsa untuk merekam praktik tradisional.
  • Eksperimen partisipatif: Melibatkan anggota komunitas dalam merancang dan melakukan eksperimen.

Komentar

  1. penjelasan materinya lengkap dan ringkas, tataan materinya rapi sehingga mudah dipahami dan menarik untuk dibaca. MANTAP NAZRAAA

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 1 Konsep Media Pembelajaran dan Jenis Media

Materi 6 Pembelajaran Berbasis Blog